Ke Bali Jangan Lupa Kunjungi Candi Tebing Gunung Kawi
Ke Bali Jangan Lupa Kunjungi Candi Tebing Gunung Kawi – Di sisi utara Gianyar, terdapat suatu situs arkeologi yg menakjubkan. Di antara areal persawahan bertingkat dengan sistem irigasi tradisional subak, terdapat 10 candi yg dipahat di dinding tebing batu pasir. Situs bersejarah bernama Candi Tebing Gunung Kawi ini termasuk dalam kawasan Banjar Penaka, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.
Candi Gunung Kawi adalah bukti bahwa keelokan Bali tak hanya terletak di alamnya yg menawan serta asri, namun di peninggalan sejarahnya yg juga kental. adalah Candi Gunung Kawi inilah yg dapat dijadikan lokasi wisata asal usul yg layak buat disinggahi.
asal usul Candi Tebing Gunung Kawi
Candi Tebing Gunung Kawi diperkirakan telah dibangun sejak pertengahan abad ke-11 Masehi, di masa dinasti Udayana (Warmadewa). Pembangunan candi ini diperkirakan dimulai di masa pemerintahan Raja Sri Haji Paduka Dharmawangsa Marakata Pangkaja Stanattunggadewa (944-948 Saka/1025-1049 M) serta berakhir di pemerintahan Raja Anak Wungsu (971-999 Saka/1049-1080 M).
Dalam Prasasti Tengkulak yg berangka tahun 945 Saka (1023 Masehi), terdapat keterangan di tepi Sungai Pakerisan terdapat suatu kompleks pertapaan (kantyangan) bernama Amarawati. Para arkeolog berpendapat, Amarawati mengacu di kawasan tempat Candi Tebing Gunung Kawi ini terletak.
Lokasi Candi Tebing Gunung Kawi
Kompleks candi ini termasuk objek wisata yg sangat strategis di karenakan lokasinya yg tak seberapa jauh dari Kota Denpasar. Dari Kota Denpasar, kalian dapat berkendaraan sekitar 40 km jauhnya menuju ke Tampaksiring yg terletak di Kabupaten Gianyar, Bali, yg adalah lokasi Candi Gunung Kawi. Kompleks candi sendiri sudah dapat dilihat serta dinikmati selepas melewati gapura serta 315 anak tangga di pinggir Sungai Pakerisan yg terletak di candi tersebut.