Curug Genting, Potensi Batang yg Tersembunyi
CURUG Genting adalah salah satu potensi wisata alam yg terletak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Curug ini sempat populer di beberapa tahun yg lalu, namun sejak tahun 2009 tak lagi dikelola. Kini, lokasi wisata alam itu pun seakan berubah menjadi tempat asing yg terisolasi.
Curug Genting sesungguhnya adalah lokasi yg menjanjikan pemandangan alam memikat. Nama Curug Genting diambil dari dua fenomena alam yg terdapat di lokasi ini, adalah Curug (Air Terjun) serta Genting (Gua).
Di lokasi ini, selain terdapat air terjun, memang terdapat gua alam dengan kedalaman lebih kurang 17 meter. Di dalam gua tersebut mengalir air yg dingin melalui sela-sela bebatuan.
Air tejun Curug Genting sendiri terpampang megah dengan ketinggian 40 meter. Di sekelilingnya, terhampar hutan pinus yg asri. Udara di sekitar curug yg segar serta lingkungan yg masih alami membuat destinasi ini pas buat dijadikan sebagai tempat melepaskan lelah.
Lokasi serta Aksesibilitas Curug Genting
Obyek wisata Curug Genting terletak di Desa Bawang, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, tepatnya kurang lebih 38 km ke tujuan selatan dari Kota Batang. buat menuju ke lokasi destinasi ini, pelancong dpt menempuh jalur dari Batang-Bandar-Blado sejauh 25 km. selepas itu, setelah itu menyusuri jalan desa beraspal dari Blado menuju Bawang sejauh 5 km.
Atau dapat juga menempuh perjalanan dari Kota Banjarnegara lewat Singamerta Kecamatan Sigaluh, Madukara, Pagetan, serta Pejawaran. Perjalanan melewati jalur tersebut kalau memakai kendaraan bermotor dengan kecepatan 60 km perjam akan memakan waktu sekitar 1,5 jam.
Setiba di Bawang, pengunjung dpt dengan mudah mencapai lokasi Curug Genting. berikutnya, pelancong wajib berjalan kaki menuruni 500 anak tangga buat menuju ke lokasi curug.
Meskipun begitu, perjalanan tak akan terasa melelahkan, di karenakan di kanan-kiri jalan terhampar pemandangan alam berupa hutan yg asri serta berhawa sejuk. Udara yg masih segar niscaya akan membuat tubuh kamu semakin bersemangat.
Potensi yg Tersembunyi
Satu hal yg memikat dari lokasi wana wisata ini adalah suasananya yg sunyi. Tempatnya memang tersembunyi serta di sekelilingnya masih sepi dari aktivitas ramai. kalau bukan di hari Minggu atau hari libur lainnya, tak menjamur orang akan datang ke sana.
Bahkan, boleh dikatakan agak sulit bertemu orang di sana kalau bukan di hari libur. oleh di karenakan itu, destinasi ini dapat dikatakan sebagai potensi wisata yg tersembunyi.
pengunjung Curug Genting (foto: Krisnawilantara56) |
Perjalanan menuju air terjun memang terasa membutuhkan perjuangan. Maka, buat mempermudah pengunjung turun demi menikmati keelokan air terjun, selain telah membangun tangga setinggi sekitar 500 anak tangga, pihak pengelola juga menyediakan shelter sebagai tempat beristirahat sambil menikmati keelokan alam yg masih alami.
Dikelilingi Hutan Pinus
Sepanjang perjalanan turun menuju ke Curug Genting, pengunjung akan menyusuri dinding-dinding batu yg tinggi serta rawan, oleh di karenakan itu terdapat peringatan agar nggak menyentuh batu dinding saat berjalan.
Lokasinya yg di dataran tinggi yg dikelilingi hutan pinus asri membuat hawa dingin akan sangat terasa manakala pelancong terletak di lokasi wana wisata Curug Genting. Di samping air terjunnya masih asli serta alami, air Curug Genting juga sangat dingin sampai menusuk tulang.
di karenakan itu, kepada pelancong yg akan mengunjungi ke wana wisata ini disarankan buat mengenakan jaket atau baju yg agak tebal.
Sedikit menjauh dari curug serta setelah itu menengadah ke atas, pelancong akan dpt melihat Imbas pembiasan cahaya matahari seperti pelangi berwarna merah, kuning, hijau. Kehadiran bianglala itu di sana sungguh sangat menenteramkan hati.
kondisi Curug Genting pun masih tetap natural. Hal itu terbukti dengan masih adanya Hewan semisal lutung liar yg bergelantungan serta berpindah-pindah dari satu pohon ke pohon yg lain. Bahkan, kalau beruntung, pelancong dpt juga melihat elang Jawa yg bertengger di dahan pohon yg terdapat di sepanjang jalan. Suasana alam seperti Demikianlah yg biasanya menjamur dicari pelancong dari kota besar.
Nilai Edukasi Curug Genting
Tak hanya alami, wana wisata Curug Genting juga memiliki nilai edukasi yg cukup tinggi. Nilai itu antara lain sudah terlihat dari pintu gerbang bergapura. Gapura berwujud wajah Betara Kala yg mulutnya menganga.
Mulut menganga Demikianlah yg berfungsi sebagai pintu masuk. Gapura Betara Kala ini dilengkapi dengan aksara Jawa di bagian pelipisnya yg bertuliskan “Wening Manjing Gapuro Tunggal”. Tulisan tersebut adalah suatu sengkalan atau penandaan waktu yg biasa dipergunakan oleh orang Jawa Kuno.
Gapura Batara Kala (foto: Krisnawilantara56) |
Betara Kala yg mulutnya menganga itu juga memiliki filosofi tersendiri. Kala yg juga berarti waktu dengan mulutnya yg menganga itu berarti pula bahwa saat kamu melangkah memasuki gapura tersebut, di prinsipnya kamu telah masuk ke dalam mulut Sang Kala, serta kamu telah termakan oleh waktu. Intinya, di dalam setiap langkah kamu akan termakan oleh Sang Kala (waktu), serta waktu kamu buat hidup akan semakin berkurang.
Curug Mrawu
Sedikit melangkah melewati pintu gerbang Betara Kala, pelancong akan melihat suatu bangunan seperti bekas kolam yg telah tertutup oleh rimbunnya semak belukar. Kendati terlihat tak terawat serta tertutupi belukar, namun keberadaannya juga memancing eksotisme tersendiri. Sejumlah anak muda yg mengunjungi wana wisata Curug Genting pun kerap memanfaatkannya buat berfoto.
Di dekat lokasi Curug Genting juga terdapat Curug Mrawu yg memiliki ketinggian sekitar 50 meter. Genre air dari kedua curug ini nantinya akan menyatu serta menjadi sumber air utama untuk Sungai Mrawu, salah satu anak Sungai Serayu.
Pengalaman menyusuri wana wisata Curug Genting akan menjadi suatu torehan tersendiri untuk pelancong. keelokan alami yg memesona namun tersembunyi di antara belukar kedamaian. Hmm..