Di Antara Debur Curug Citambur Cianjur

Di Antara Debur Curug Citambur Cianjur

Di Antara Debur Curug Citambur Cianjur

Curug Citambur Cianjur

Curug Citambur Cianjur

Curug Citambur adalah destinasi wisata alam kawasan selatan Cianjur.  Keindahannya mengagumkan.

Letak serta aksesibilitas Curug Citambur

Curug Citambur terletak di Desa Karang Jaya, Kecamatan Pagelaran, Cianjur Selatan. Dari Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung jaraknya kira-kira 40 km ke tujuan selatan. Lokasi persis Curug Citambur dpt ditemukan di dalam peta serta koordinat GPS: 7° 11’ 35.25” S 107° 14’ 2.20” E.

sebetulnya jalan menuju Curug Citambur tak terlalu sulit. Hanya, lokasinya memang cukup jauh dari jalan utama.  namun, jangan khawatir di karenakan sepanjang perjalanan anda akan dihibur oleh perkebunan teh nan hijau. disarankan menggunakan kendaraan pribadi buat menuju ke sana.

 

buat menuju Curug Citambur, dari Bandung, ambil tujuan menuju Kecamatan Ciwidey.  Setiba di Perkebunan Teh Rancabali ambil jalur yg ke kanan menuju ke perkebunan teh Sinumbra.  Dari sini anda akan melalui Desa Cipelah Kecamatan Rancabali selanjutnya Desa Karang Jaya dimana Curug Citambur terletak.

Perjalanan dari perkebunan Sinumbra menuju ke Desa Karang Jaya membutuhkan waktu kira-kira satu setengah jam dengan kendaraan bermotor. kondisi jalan yg dilalui menuju lokasi air terjun itu dapat dikatakan cukup bagus.  Meskipun terdapat  beberapa bagian jalan yg berbatu serta berlubang.

selanjutnya, cari Kantor Desa Karang Jaya di karenakan gerbang masuk Curug Citambur tepat terletak di depan kantor desa tersebut.  Beberapa meter dari gerbang masuk, anda akan langsung disambut oleh Situ Rawasuro.

Situ Rawasuro

Situ Rawasuro dimanfaatkan oleh penduduk sebagai penampung air buat irigasi. Sayang, kondisi lingkungan di sekitarnya tak terlalu Higienis.  Hal ini wajib menjadi perhatian pihak pengelola, apabila Curug Citambur memang akan dijadikan salah satu destinasi wisata unggulan. Demikian juga dengan tempat parkir yg belum tertata.

Dari tempat parkir air terjun Curug Citambur sudah terlihat di sebelah kanan.  Pemandangan yg cantik berupa pepohonan pinus yg hijau serta hamparan sawah dengan cepat menyejukkan mata anda.

Di sebelah kiri depan air terjun terdapat bukit dengan pohon beringin di puncaknya. seluruh itu menambah kuat kesan alami Curug Citambur yg masih alami, belum terjamah sisi komersil.

Keistimewaan Curug Citambur

Tinggi Curug Citambur mencapai 100 meter. Di bagian bawah air terjun terdapat semacam kolam alam tempat curahan air yg jatuh dari ketinggian. Tingginya tempat jatuh air Curug Citambur itu membuat volume air jatuhan curug tersebut begitu besar.

Bahkan diperkirakan, Curug Citambur ini lebih tinggi serta volume air jatuhannya lebih besar ketimbang Curug Cimahi di kawasan Cisarua, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Volume air jatuhan yg cukup besar itu membuat tak terdapat yg berani mandi atau berenang di bawah air jatuhannya. Sebab, dipastikan body kamu akan terasa sakit sekali kalau tertimpa air jatuhan yg menimpa tubuh dengan volume sangat besar. selain itu, airnya juga terasa sangat dingin.

Panorama yg cantik

namun, terlepas dari ketiadaan orang yg ingin mandi di bawah air terjun itu, Curug Citambur tetap membagikan pesona yg cantik serta cantik, oleh di karenakan itu seru buat dijadikan tempat berekreasi. Mengapa?

di karenakan panorama Curug Citambur begitu alami serta cantik natural. Suasana serta udaranya juga menyejukkan, di karenakan dikelilingi hamparan sawah serta perkebunan teh. pas buat masyarakat kota yg ingin menemukan suasana bernuansa alam nan asri.

Jalan Menuju Curug Citambur (Foto: fb Titi Bachtiar Geo)

Jalan Menuju Curug Citambur (Foto: fb Titi Bachtiar Geo)

Panorama cantik di sekitar Curug Citambur dilengkapi suasana khas alam.  Pemandangan di sekitar air terjun nyaris selalu diliputi oleh kabut tipis. Suara air  jatuhan Curug Citambur terdengar berdebum dengan begitu keras serta membahana.

Suara air jatuhan yg demikian keras Demikianlah yg membuat Curug Citambur terasa berbeda ketimbang air terjun lain. Sesekali terdengar pula suara kicauan burung kutilang di antara deburan air, seakan kian memperkaya simponi suara alam di sekitar kawasan itu.

Sejumlah orang yg dijumpai di lokasi air terjun ini menuturkan, pesona Curug Citambur memang terletak di suasananya yg sangat alami. Menurut mereka, terletak di Curug Citambur serasa terletak di alam yg masih “perawan” serta belum banyak disentuh oleh tangan manusia.

Suasana alam yg masih asli di antara debur Curug Citambur itu menurut mereka, menjadikan obyek wisata itu masih eksotis. Keeksotisan Demikianlah yg membagikan suasana berbeda di antara tempat-obyek wisata lain yg pernah mereka datangi.

kondisi “alam perawan” itu bahkan tak urung menghadirkan pula suasana mistis di antara debur-debur Curug Citambur.

asal usul Nama

Mengapa air terjun tersebut bernama Curug Citambur, terdapat dua versi.  yg pertama berasal dari suara air jatuhan dari air terjun yg jatuh ke kolam di bawahnya terdengar “berdebum” dalam irama Eksklusif layaknya seperti tambur yg sedang ditabuh.

Saat itu volume air terjun yg jatuh itu jauh lebih besar dari sekarang. serta kolamnya masih cukup luas. oleh di karenakan itu, suara jatuhnya air menimbulkan bunyi seperti alat musik tabuh yg dipukul berulang-ulang setiap kali air jatuh menimpa kolam.

Kini, seiring menyusutnya volume air, bunyi itu tak lagi terdengar begitu keras seperti dulu.

Versi kedua asal usul nama Curug Citambur ini berhubungan dengan sesuatu yg lebih dekat dengan mitos yg berkembang di tengah penduduk. Menurut cerita, konon lokasi Curug Citambur ini dulu termasuk kawasan Kerajaan Tanjung Anginan dengan penguasa bernama Prabu Tanjung Anginan.

Pusat Kerajaan Tanjung Anginan konon terletak di Pasirkuda, yg kini termasuk kawasan Desa Simpang serta Karang Jaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur. kawasan ini berbatasan dengan Kecamatan Pasirkuda. Dugaan mengenai pusat kekuasaan yg terletak disana muncul di karenakan terdapat batu yg berbentuk kursi.

masyarakat sekitar meyakini batu berbentuk kursi itu sebagai tempat duduk raja. Batu tersebut terdapat disebuah bukit yg berbentuk kuda. Konon, hal itu pula yg mendatangkan nama Pasir Kuda. Sebab, pasir di dalam bahasa Sunda berarti bukit atau gunung kecil.

saat Kerajaan Tanjung Anginan tersebut berdiri, sang raja kerap mandi di curug itu. Setiap kali sang raja akan mandi ke curug tersebut, ia selalu diiringi oleh rombongan kerajaan.

Curug CItambur (Foto: Fb Titi Bachtiar Geo)

Curug CItambur (Foto: Fb Titi Bachtiar Geo)

Berasal dari Tambur

Sepanjang perjalanan, rombongan kerajaan yg mengiringi sang raja selalu dilengkapi dengan suara tetabuhan dari tambur yg ditabuh para pengawal.

Suaranya terdengar berdebum. Suara berdebumnya alat musik tabuh itu terdengar sampai jarak yg cukup jauh oleh di karenakan itu masyarakat dpt mengenali bahwa kalau terdengar suara tambur yg berdebum itu, artinya rombongan raja sedang menuju curug.

Sejak Demikianlah, masyarakat Pasir Kuda serta sekitarnya lantas menyebut air terjun itu sebagai Curug Citambur. namun, versi kedua ini sampai kini lebih adalah mitos semata. sulit dibuktikan akan kebenarannya.

Sebab, masyarakat serta para sesepuh di kawasan tersebut tak mengetahui, Kerajaan Tanjung Anginan tersebut berdiri di abad ke berapa. Di dalam buku-buku asal usul yg terdapat pun nama Kerajaan Tanjung Anginan tak dikenal.

oleh di karenakan itu, tak dpt dipastikan apakah di kawasan Cianjur memang betul-betul pernah terdapat suatu kerajaan bertajuk Kerajaan Tanjung Anginan.

Mungkin, keberadaan Kerajaan Tanjung Anginan hanyalah suatu legenda. namun yg pasti, di Curug Citambur sesekali terdapat orang yg datang buat bersemedi sebagai sarana buat memperoleh hajat yg mereka inginkan.

Mereka yg datang buat bersemedi itu sepertinya beranggapan bahwa di curug itu terdapat kekuatan supranatural. Ini satu hal lagi yg membuat Curug Citambur menjadi lekat dengan mitos.

Belum Dioptimalkan

Curug Citambur tetap menyimpan potensi wisata yg cukup besar. Keberadaannya yg masih asli serta alami membagikan suasana berbeda yg kini begitu dicari orang yg hendak berwisata.

Terlebih lagi, Curug Citambur dapat ikut membantu menyejahterakan masyarakat sekitar. Sayang, potensi wisata Curug Citambur belum dioptimalkan.

Meskipun keberadaan Curug Citambur yg memesona itu belum diberdayakan dengan cara optimal, namun penduduk di sana berkeyakinan bahwa suatu saat air terjun tersebut akan dapat membebaskan masyarakat dari lilitan kemiskinan.

namun, syaratnya menurut mereka wajib terdapat pihak yg ingin menata Curug Citambur dengan bagus serta profesional. Pendapat itu dapat dipahami.

Sebab, kalau menelusuri kawasan selatan Cianjur, mulai dari Ciwalini di Kabupaten Bandung sampai ke kawasan Kabupaten Cianjur khusunya kecamatan-kecamatan Pagelaran, Sindangbarang, Cidaun, Naringgul, yg adalah jalur melingkar, banyak obyek wisata yg potensial namun belum diberdayakan dengan cara optimal.

Nah, tunggu apa lagi?




Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top