obyek wisata di Majalengka Jawa Barat
obyek wisata di Majalengka – Majalengka adalah suatu kabupaten yg terletak di Provinsi Jawabarat. Kabupaten majalengka ini terdapat bermacam macam destinasi wisata yg dapat anda kunjungi seperti Wisata Alam, Wisata Budaya, Wisata Kuliner serta Wisata Minat.
obyek wisata di Majalengka Jawa Barat
Wisata Alam di Majalengka
Di Majalengka terdapat menjamur sekali obyek wisata alam yg menjadi andalan pariwisata Majalengka, berikut 15 wisata alam yg terdapat di Majalengka.
1. Curug Muara Jaya
Curug Muara Jaya terdapat di Desa Argamukti, Kecamatan Argapura yg dikelola di th. 1999. Di mana jarak yg wajib ditempuh buat menuju curug ini yakni +20. 1 km dari pusat kota Majalengka. Luas Curug Muara Jaya sebesar +2 Ha. Jarak dari tempat parkir menuju curug itu yakni +300 m berbentuk jalan setapak yg sudah menggunakan paping blok. obyek wisata Curug Muara Jaya tawarkan keelokan alam dengan pemandangan air terjun setinggi 73 m yg terbagi dalam tiga umpak. Hawa yg sejuk dengan hamparan sayur mayur serta pohon kesemek jadi magnet buat peminat wisata alam. Lokasi ini adalah jalur alternatif pendakian ke puncak Gunung Ciremai, selain itu dilokasi ini di tiap-tiap tahunnya di gelar upacara pareresan yg dikerjakan sesudah panen raya. obyek wisata ini banyak diminati oleh pengunjung, dengan rata-rata jumlah pengunjung di hari libur sejumlah +0 pengunjung, serta di hari Generik +20 pengunjung dengan harga ticket masuk sebesar Rp. 4. 000/orang. Sedang Jumlah pengunjung di th. 2007 sejumlah 15. 782 pengunjung serta di th. 2005 sejumlah 32. 300 pengunjung, dari th. 2005 – th. 2007 alami penurunan tingkat kunjungan.
2. Curug Sawer
Curug Sawer terdapat di Desa Argalingga, Kecamatan Argapura. Di mana jarak yg wajib ditempuh buat menuju curug ini yakni +21. 5 km dari pusat kota Majalengka. Luas Curug Sawer sebesar +2. 986 m2. obyek wisata ini sangatlah memiliki potensi buat di kembangkan jadi objek serta magnet wisata alam lantaran memiliki keelokan curug. permasalahan serta persoalan yg di hadapai obyek wisata ini kurangnya jalan menuju obyek wisata ini serta kondisi jalan yg sangatlah curam buat menuju tempat itu sampai pengunjung alami kesulitan buat meraih wisata itu. Bukan sekedar itu objek serta magnet wisata ini tak terdapat restribusi serta belum terkelola dengan bagus, sampai kurang tertangani serta kurangnya ketertarikan pengunjung bahkan juga tak terdapat pengunjung.
3. Air Terjun Cibali
Objek serta magnet wisata ini terletek di Desa Cikondang Kecamatan Cingambul yg memiliki jarak +39 km dari pusat kota Majalengka. obyek wisata ini biasanya kerap di kunjungi oleh beberapa pelajar yg datang di saat libur. obyek wisata Air Terjun Cibali ini belum terkelola dengan bagus. buat jalan menuju tempat itu kurang bagus serta angkutan Generik yg menuju ke obyek wisata ini belum terdapat. Sedang sarana di obyek wisata ini belum di bangun.
4. Air Terjun Cilutung
terdapat di Desa Campaga Kecamatan Talaga dengan jarak tempuh +28 Km dari pusat Kota Majalengka. obyek wisata ini memiliki potensi yg sangatlah bagus buat di kembangkan, namun tempat ini belum terkelola dengan bagus. jalan menuju tempat itu sudah cukup bagus namun belum terdapat angkutan Generik buat menuju tempat itu. Oleh karenanya, obyek wisata ini membutuhkan perhatian yg lebih dalam mengatasi potensi pariwisata yg terdapat di Desa Talaga Kulon, sampai Air Terjun Cilutung dapat di kembangkan jadi obyek wisata yg dapat memikat ketertarikan pengunjung.
5. Curug Tonjong
Curug Tonjong adalah obyek wisata alam. Objek ini terdapat di Desa Teja kecamatan Rajagaluh, yg dikelola oleh pihak Desa/Kompepar serta TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai). Jarak Curug Tonjong dari Kota Majalengka +20 km selain Timur dengan luas objek ini yakni +0, 5 Ha.
Curug Tonjong tawarkan keelokan alam yg asri serta alami berbentuk Genre sungai dengan air terjun yg cukup deras meskipun tak terlampau tinggi ditambah dengan batu-batuan besar yg terdapat disepanjang Genre sungai. Kekhasan dari obyek wisata ini adalah jembatan bambu yg berniat di buat sampai pengunjung dapat nikmati keelokan tempat ini saat melewatinya sampai ke puncak curug serta di nilai alamiah, sejuknya hawa, serta beningnya air sungai yg mengalir. Di mana dipuncaknya terdapat pelataran juga sebagai tempat beristirahat. sampai di th. 2005 objek itu banyak diminati oleh pengunjung, hal semacam ini dapat dipandang dari jumlah pengunjung sejumlah 5. 000 orang di th. 2005.
6. Situ Sangiang (makam Sunan Parung)
Situ Sangiang terdapat di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran yg didirikan di th. 1998, di mana jarak yg wajib di tempuh buat menuju object wisata ini yakni +27 km dari pusat kota Majalengka. Luas keseluruhnya obyek wisata ini yakni +107 Ha, sedang buat luas Situ Sangiang yakni +19, 7 Ha. obyek wisata ini dikelola oleh TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai) serta KOMPEPAR (grup penggerak pariwisata). obyek wisata Situ Sangiang memiiki pemandangan yg cantik dengan hamparan situ/danau, dalam Situ Sangiang hidup ikan mas serta ikan lele yg menurut masyarakat setempat diakui juga sebagai penjelmaan prajurit Talaga Manggung. Terkecuali situ ditempat ini terdapat makam kramat Sunan Parung sebagai maksud paling penting beberapa pengunjung buat berziarah. Sembari nikmati keelokan pemandangan Situ Sangiang, pengunjung dapat berkeliling menggunakan jalan setapak lihat pepohonan yg berusia beberapa ratus th. serta satwa liar seperti kera serta lutung.
jalan menuju obyek wisata ini cukup bagus, jalan menuju obyek wisata, dari tujuan wates sudah cukup bagus dengan konstruksi aspal, kondisinya lebar cukup buat mobil dua tujuan namun selanjutnya kondisi jalan yg rusak serta tak terdapat angkutan Generik yg menuju ke sana, namun cuma mobil bak terbuka atau ojek serta kurangnya pasokan air Higienis. Rata-rata pengunjung ke objek ini yakni +800 – 1000 pengunjung/bln. (80% wisata ziarah serta 20% wisata ke situ). di th. 2007 jumlah pengunjung yakni 8. 387 pengunjung sedang di th. 2005 jumlah kunjungan ke obyek wisata ini yakni 20. 0 pengunjung, dengan harga ticket masuk Rp. 3000/orang. Sedang sarana yg terdapat obyek wisata itu yakni loket karcis, toilet, parkir, serta tempat istirahat.
7. SItu Janawi
terdapat di Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh, dengan jarak tempuh +25 km dari pusat Kota Majalengka. Situ ini memiliki luas sebesar +1 Ha yg sampai saat ini masih tetap dikelola oleh Madrasah Diniyah Awaliah. Situ ini memiliki kekhasan, di mana terdapat daratan kecil ditengah situ serta terdapat sumber mata air yg konon tuturnya dapat mengobati penyakit.
jalan menuju situ ini sudah cukup bagus dengan kondisi jalan yg sudah diaspal, namun tak terdapat sarana trasnportasi berbentuk angkutan Generik yg menuju ke obyek wisata itu dengan sarana yag masih tetap kurang mensupport. Rata-rata jumlah pengunjung di moment spesifik (lebaran) meraih +150 pengunjung dengan ticket masuk sebesar Rp. 5. 000, -/orang.
8. Talaga Herang
obyek wisata ini terdapat di Kecamatan Sindangwangi yg didirikan di th. 1999. obyek wisata ini berjarak +23 km dari pusat Kota Majalengka, di mana objek ini dikelola oleh Desa atau KOMPEPAR yg memiliki luas +3 Ha dengan jumlah pekerja sejumlah 10 orang. Objek ini masih tetap berbentuk alami dengan mononjolkan magnet air talaga yg sangatlah bening serta terdapat mata air yg keluar dari perut bumi ditengah talaga sampai pengunjung dapat lihat sampai ke basic talaga. Diluar itu obyek wisata ini tawarkan koleksi beraneka ragam type ikan yg terdapat di talaga, pengunjung dapat nikmati keelokan talaga dengan menggunakan becak air atau Bahtera kecil.
9. Situ Cipanten
Situ Cipanten terdapat di Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sindang. Situ ini memiliki luas +1 Ha yg diresmikan di th. 1973 yg disebut Proyek Insentif IPD yg dikelola oleh Desa atau KOMPEPAR. Jarak dari pusat kota menuju obyek wisata ini +15 km. Situ ini memiliki 3 faedah, salah satunya buat pengairan, perikanan, serta pariwisata. Daya tampung situ ini yakni 30. 000 m3, di mana air yg mengalir dari situ ini sebesar 0. 350 l/d dengan areal yg dialiri meraih 0 Ha. Diluar itu objek ini sediakan panorama situ yg cukup menawan, pengunjung dapat nikmati kesejukan hawa di tempat itu sembari nikmati panorama situ yg tenang.
10. Situ Batu
Situ Batu terdapat di Desa Malausma, kecamatan Malausma dengan jarak tempuh +46 km dari pusat Kota Majalengka. Luas keseluruhnya obyek wisata ini yakni +500 m2. Situ Batu adalah obyek wisata alami serta terdapat sumber mata air. jalan menuju tempat itu kurang bagus di mana jalan menuju tempat obyek wisata cuma jalan batu atau jalan lahan, diluar itu belum terdapat angkutan Generik yg menuju tempat Situ Batu. tak terdapat pengelolaan atau perawatan di obyek wisata itu sampai mengakibatkan terdapat rusaknya di Situ Batu.
11. Situ Cikuda
obyek wisata Situ Cikuda terdapat di Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi dengan jarak tempuh + 25 Km. obyek wisata ini dikelola oleh Karang Taruna Desa Padaherang serta di saat ini kerap dipakai oleh orang-orang seputar juga sebagai tempat pemancingan ikan serta terdapat bendungan. Situ ini belum terkelola dengan bagus
jalan menuju ke tempat itu relatif bagus dengan kondisi jalan beraspal namun disebagian lokasi terdapat jalan yg rusak.
12. Gunung Tilu
Gunung Batu Tilu terdapat di Desa Jatimulya Kecamatan Kasokandel dengan jarak tempuh + 8 Km dari pusat Kota Majalengka. obyek wisata Gunung Batu Tilu termasuk juga type wisata alam, Gunung Batu Tilu terbagi dalam tiga bukit yg memiliki kekhasan serta keelokan alam sendiri. jalan menuju tempat itu kurang bagus, belum terdapat angkutan Generik buat menuju tempat itu serta belum terdapat sarana yg terdapat di obyek wisata ini serta belum terdapat pengelola yg mengatur obyek wisata ini sampai obyek wisata Gunung Batu Tilu tak berkembang serta tak tertangani dengan bagus. pengunjung yg datang ke obyek wisata ini masih tetap terdapat walau sudah tak sering pengunjungnya.
13. Kebun Teh Cipasung
terdapat di Desa Cipasung Kecamatan Lemahsugih yg memiliki luas +58 Ha yg dikelola oleh Koperasi Buana Mukti, dengan jarak tempuh +59 Km dari pusat Kota Majalengka. Kebun Teh Cipasung memiliki keelokan alam yg memikat di banding obyek wisata yg lain yg terdapat di Kabupaten Majalengka ataupun diluar Kabupaten Majalengka. Hal semacam ini tampak dari jumlah pengunjung di th. 2005 sejumlah 5. 000 orang. jalan menuju obyek wisata itu kurang bagus serta belum terdapat angkutan Generik yg menuju tempat itu serta belum terdapat sarana yg terdapat di obyek wisata ini. pengunjung yg datang kelokasi obyek wisata ini di hari libur dapat disebutkan cukup banyak yg meraih 50-100 orang /harinya. Sedang buat ticket ke obyek wisata ini yakni Rp. 3. 500, -/orang.
14. Pendakian Gunung Ciremai
Gunung Ciremai (Ceremai, Cereme, Cerme, Careme) dengan tips administratif termasuk juga dalam lokasi tiga kabupaten, adalah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan serta Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat. Posisi kawasan puncaknya terdapat di 6° 53′ 30 ” LS serta 108° 24′ 00 ” BT, dengan ketinggian 3. 078 m diatas permukaan laut. Gunung ini memiliki kawah ganda, kawah barat yg beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yg beradius 0 m. di ketinggian seputar 2. 900 mdpl di lereng selatan terdapat sisa titik letusan yg diberi nama Gowa Walet. Saat ini Gunung Ciremai termasuk juga ke lokasi Taman Nasional Gunung Ciremai, yg memiliki luas Keseluruh seputar 15. 000 hektare.
Pendakian Gunung Ciremai terdapat di Desa Argamukti, Kecamatan Argapura. Pendakian Gunung Ciremai ini dikelola oleh TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai). magnet obyek wisata ini adalah puncak Gunung Ciremai, pendakian serta keelokan alamnya. jalan buat meraih tempat ini kurang bagus serta tak dapat di tempuh oleh angkutan Generik, dengan harga ticket buat pendakian ini yakni Rp. 6. 500, -/orang.
15. Pemandangan Cikebo
Pemandangan Cikebo terdapat di Desa Tegal Sari Kecamatan Maja, dengan jarak tempuh +14 km dari pusat Kota Majalengka. Objek serta magnet Pemandangan Cikebo memiliki panorama yg cantik serta dapat jadikan juga sebagai tempat buat beristirahat serta tempat bakar jagung buat pengunjung. jalan buat menuju tempat obyek wisata ini cukup bagus lantaran terdapat di tepi jalan serta dilewati oleh angkutan Generik. Sarana yg terdapat di sana yakni tempat istirahat serta tempat bakar jagung.
Wisata Kebudayaan Majalengka
selain wisata alam, di majalengka juga terdapat banyak wisata kebudayaan yg dapat anda kunjungi, antara lain :
A. Musium Talaga Manggung
Museum Talaga Manggung terdapat di Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga. Di mana jarak yg wajib ditempuh buat menuju ke museum ini yakni +26 km dari pusat kota Majalengka. jalan menuju tempat itu sudah bagus, di mana bukan sekedar dpt di tempuh oleh kendaraan pribadi namun dapat di tempuh oleh angkutan Generik seperti Maja – Cikijing, Cikijing – Bandung dsb. Banyak peninggalan histori dari Kerajaan Talaga Manggung seperti kereta kencana, peralatan perang, serta alat kesenian, sebagai magnet sendiri, serta terdapat kebiasaan memandikan perkakas yg teratur dilaksananakan satu tahun sekali. pengunjung yg datang kelokasi wisata budaya ini biasanya pelajar. buat ticket masuk di obyek wisata budaya ini tak terdapat ketetapan cost yg wajib di mengeluarkan cuma hanya sumbangan gemar-rela. serta masih tetap kurangnya sarana penunjang yg terdapat di Museum Talaga Manggung.
Terkecuali Museum Telaga Manggung, di Kabupaten Majalengka terdapat dua tempat bersejarah yg lain seperti Monumen Perjuangan Kawunghilir (Ceper, Baki tempat sirih, peti kayu besar, serta senjata) yg terdapat di Desa Cigasong serta Tugu Peringatan Kisah Bangun Rangin yg terdapat di Kecamatan Jatitujuh.
B. Rumah Kebiasaan Panjalin
Kabupaten Majalengka memiliki Rumah Kebiasaan Penjalin yg terdapat di Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya yg memiliki jarak tempuh +27 Km dari pusat Kota Majalengka dengan luas +100 m2. Rumah Kebiasaan Panjalin ini adalah peninggalan histori atau obyek wisata budaya di saat lampau dari Eyang Sanata, Rumah Kebiasaan Panjalin ini nyaris sama juga dengan rumah Kebiasaan Minahasa, Rumah Kebiasaan Panjalin di saat dahulu diberi nama alas panjalin yg berarti “hutan rotan”. Rumah kebiasaan ini nyaris punah lantaran peninggalan benda-benda yg terdapat sudah tak terdapat lantaran kurangnya perhatian dari pemerintah setempat serta kurangnya pengelolaan. jalan menuju tempat rumah kebiasaan panjalin ini tak sulit namun kondisi jalan menuju tempat itu kurang bagus serta tak terdapat angkutan Generik yg menuju obyek wisata budaya itu. pengunjung yg datang ke Rumah Kebiasaan Panjalin masih tetap terdapat walau tak terlampau banyak, di hari-hari spesifik seperti malam jumat terdapat pengunjung yg bermalam di Rumah Kebiasaan Panjalin itu. tak terdapat sarana penunjang yg terdapat di Rumah Kebiasaan Panjalin. agar dapat masuk ke rumah kebiasaan panjalin iini tak terdapat pungutan cost atau tak di gunakan ticket.
C. Hutan Lindung Patilasan Prabu Siliwangi
Hutan Lindung Patilasan Prabu Siliwangi terdapat di Kelurahan Pajajar, Kecamatan Rajagaluh dengan luas meraih +3 Ha yg di bangun di th. 2000/2001. Jarak dari pusat Kota Majalengka menuju tempat obyek wisata +21km. Patilasan Prabu Siliwangi di zaman dulu adalah satu tempat peristirahatan Prabu Siliwangi serta konon tuturnya menurut orang-orang seputar adalah tempat menghilangnya Prabu Siliwangi. Dalam lokasi wisata ini terdapat dua talaga (Talaga Emas serta Talaga Pancuran) yg dikira airnya suci oleh orang-orang seputar serta pengunjung, sampai saat sebelum lakukan ritual di patilasan itu pengunjung diharuskan mandi Higienis di dua talaga itu. Terkecuali talaga serta patilasan Prabu Siliwangi, dikawasan wisata ini dpt terdapat pohon bambu peninggalan soekarno yg dari th. ke th. sejumlah 5 buah (tumbuh 1, mati 1) serta terdapat kolam pemandian buat pengunjung. Terkecuali keelokan alam, pengunjung dapat melihat kera-kera liar di seputar lokasi ini serta beraneka ragam type ikan langka yg terdapat di balong Cikahuripan. Diluar itu di lokasi ini terdapat arena outbond (camping), kolam renang serta situ cipadung yg berbatasan cepat dengan Desa Indrakila Kecamatan Sindang.
D. makam Buyut Kyai Arsitem
terdapat di Desa Sumber Wetan Kecamatan Jatitujuh dengan jarak tempuh +37 Km dari pusat Kota Majalengka yg memiliki luas +450 m2. obyek wisata ini adalah wisata budaya (ziarah) yg disebut makam Buyut Kyai Arsitem diakui oleh orang-orang akan memperoleh barokah sesudah berziarah ke makam itu. makam ini terdapat Interaksi dengan sumur sindu, tiap-tiap pengunjung yg datang mesti mandi di sumur sindu buat bersihkan atau mensucikan diri lalu berziarah ke makam Buyut Kyai Arsitem. jalan menuju tempat itu kurang bagus seperti jalan yg rusak serta belum terdapat angkutan Generik yg menuju tempat itu. pengunjung yg datang ke tempat ini bukan sekedar dari Kabupaten Majalengka namun dari kabupaten-kabupaten di sekelilingnya seperti dari Kabupaten Indramayu.
E. makam Eyang Natakusuma
Eyang Natakhusuma adalah tokoh histori kebudayaan di saat kerajaan Talaga Manggung. makam Eyang Natakhusuma terdapat di Desa Talaga Wetan Kecamatan Talaga dengan jarak tempuh +26 Km dari pusat Kota Majalengka yg memiliki luas +2 Ha. jalan menuju tempat makam Eyang Natkhusuma kurang bagus di mana kondisi jalannya berbentuk jalan lahan. Sarana yg terdapat di tempat itu masih tetap kurang mencukupi seperti tempat parkir serta sarana yg lain. pengunjung yg datang buat berziarah ke tempat itu tak cuma dari Kabupaten Majalengka aja namun dari luar Kabupaten Majalengka seperti dari Kabupaten Cirebon serta Kabupaten Indramayu.
F. makam Buyut Israh
terdapat di Desa Sukasari Kidul Kecamatan Argapura dengan jarak tempuh +15 Km dari pusat Kota Majalengka yg memiliki luas +2 Ha. jalan menuju tempat makam Buyut Israh kurang bagus serta belum terdapat angkutan Generik yg menuju tempat itu, namun cuma terdapat ojek. pengunjung yg datang ke makam Buyut Israh di hari Generik cuma sebagian orang aja, namun di bln. spesifik seperti bln. rayagung pengunjung yg datang ke tempat terebut dpt meraih 500 orang/hari, serta terdapat suatu hajat yg disuguhi oleh pengelola makam Buyut Israh itu. Sarana dilokasi itu cuma terbatas seperti cuma terdapat toilet, serta musola. Biasanya pengunjung yg datang cuma buat berziarah serta meminta keberkahan.
G. Sumur Sindu
terdapat di Desa Sumber Wetan Kecamatan Jatitujuh dengan jarak tempuh +37 Km dari pusat Kota Majalengka yg memiliki luas +150 m2. obyek wisata ini adalah peninggalan budaya yg disebut suatu sumur keramat yg airnya diakui oleh orang-orang seputar buat bersihkan atau mensucikan diri. jalan menuju tempat itu kurang bagus seperti jalan yg rusak serta belum terdapat angkutan Generik yg menuju tempat itu. Sarana di obyek wisata budaya ini sangatlah kurang. buat pengunjung yg datang ke obyek wisata budaya itu relatif banyak, buat hari malam jumat kliwon meraih 10-50 orang, sedang buat hari besar seperti muludan meraih 100 orang pengunjung yg datang serta dari pihak pengelola atau kuncen menyuguhkan wayang kulit juga sebagai hiburan pengunjung. Ticket buat masuk ke tempat itu tak di destinasi namun cuma hanya infak.
H. Sumur Dalem
Sumur Dalam terdapat di Desa Pilangsari Kecamatan Jatitujuh dengan jarak tempuh +33 Km dari pusat Kota Majalengka yg memiliki luas +100 m2. obyek wisata ini adalah obyek wisata budaya yg disebut suatu sumur keramat yg airnya diakui oleh orang-orang seputar buat memintah barokah. jalan menuju tempat itu kurang bagus seperti jalan yg rusak serta belum terdapat angkutan Generik yg menuju tempat itu, diluar itu tempat yg terdapat di dalam hutan serta jauh dari pemukiman masyarakat seputar. namun pengunjung yg datang ke tempat obyek wisata budaya itu masih tetap terdapat, tiap-tiap pengunjung yg datang ke obyek wisata tersebut di antar oleh juru kunci (kuncen).
I. makam Pangeran Muhammad
makam Pangeran Muhamad yg tempati ruang seluas seputar 4. 150 m² terdapat di Kampung Cicurug, Desa Cicurug – Kabupaten Majalengka. Di dalam ruang persawahan di kawasan perbukitan yg berjarak seputar 3 km dari pusat Kota Majalengka. Pangeran Muhammad adalah utusan Sunan Gunung Djati dalam menebarkan agama Islam di kawasan Majalengka. Ruang pemakamannya terdiri jadi tiga sisi, yakni halaman parkir, halaman yg diisi makam-makam juru kunci, serta makam Pangeran Muhamad. makam Pangeran Muhamad terdapat dibagian paling belakang atau paling utara. Disini anda akan memperoleh satu bangunan cungkup permanen memiliki ukuran 5 x 6 m, berlantai keramik putih, serta beratap genting. Makamnya diberi tanda karenanya terdapat jirat serta dua nisan yg terdapat dibagian utara serta selatan jirat. Jirat itu adalah bangunan berdenah sisi empat berteras tiga. Jirat di buat berbahan permanen dengan permukaan dilapis keramik. Nisan di buat dari batu pipih dengan bentuk basic sisi empat serta di bagian atas berupa undakan yg disudahi bentuk rata di bagian atasnya. Uniknya, makam ditutup dengan kelambu berwarna putih yg disangga empat tiang besi.
Majalengka adalah kawasan yg populer dengan pesona alamanya, yg menjadikan Majalengka obyek wisata yg memikat buat disinggahi oleh wisatawan domestik ataupun luar negri.