Curug Malela – Little Niagara di Bandung Barat
Wisata Indonesia – kalau liburan ke Lembang atau Kawah Putih Ciwidey sudah terlalu mainstream, kini saatnya buat menjajal wisata alam yg lagi nge-hits di Jawa Barat. adalah Curug Malela yg sedang mengundang banyak perhatian.
Seperti namanya, obyek wisata ini adalah suatu curug atau air terjun. Curug ini terletak di Kampung Manglid, Desa Cicadas yg masuk ke dalam Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.
Salah satu hal yg membuat curug ini populer selain keindahannya adalah lokasinya yg terpencil di tengah hutan serta diapit perbuktian. Jadi, memerlukan nyali yg besar buat menuju ke curug ini.
Curug Malela Little Niagara
saat mulai banyak dikenal wisatawan, Curug Malela pun cepat memiliki nama beken. Banyak orang menyebutnya sebagai Little Niagara. Ya, Niagara, air terjun terbesar di dunia yg terletak di Amerika Serikat.
Nah, usut memiliki usut. Ternyata sebutan ini bukan tanpa alasan. Bentuk curug melebarlah yg menjadi alasan curug ini memperoleh predikat Little Niagara.
Hal ini tentu sangat unik sebab kebanyakan air terjun di Indonesia menjulang tinggi serta bukan ke samping. Curug ini memiliki lebar total sepanjang 50 meter dengan total ketinggian 60 sampai 70 meter.
buat ukuran air terjun di Indonesia, lebar serta tinggi curug ini terbilang cukup luar biasa. Bayangkan megahnya curug ini yg menjulang ke atas di tengah perbukitan hijau.
jalur Menuju Curug Malela
jalur menuju Curug Malela sebetulnya cukup mudah bahkan dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan Generik.
buat mengawali perjalanan, berangkatlah dari Terminal Leuwi Panjang di kota Bandung serta naik bus Madona berukuran sedang dengan jurusan ke Terminal Sindangkerta.
Sesampainya di Sindangkerta, lanjutkan perjalanan dengan naik Elf menuju Bunijaya atau Gunung Halu. selain dari Leuwi Panjang, perjalanan juga dapat dimulai dari terminal Ciroyom dilanjutkan dengan naik Elf jurusan Bunijaya. setelah itu, perjalanan berlanjut naik angkot menuju Desa Rongga.
Total perjalanan dari Bandung menuju Desa Rongga biasanya memakan waktu 3 sampai 4 jam perjalanan, tergantung kepadatan jalan.
Jangan harap perjalanan berjalan mulus sebab jalanan akan menjadi lebih menantang serta berkelok-kelok saat memasuki kawasan perkebunan Teh Montaya. Jalanan yg berlubang juga cukup banyak, jadi pastikan selalu waspada selama perjalanan sebelum sampai di Curug Malela.
Baca juga: Menangkap Pelangi di Curug Cimahi
Perjalanan Penuh Perjuangan
Meskipun terletak di Desa Rongga, namun masih tersisa 45 menit perjalanan menggunakan motor serta 1 jam berjalan kaki menuju Curug Malela. terbesit bukan bagaimana menantangnya perjalanan ini.
kalau kebetulan berkendara menggunakan sepeda motor, dapat langsung menuju pos Malela tanpa wajib menggunakan jasa ojeg. namun, tetap berhati-hati di karenakan medan jalan sangat nggak mulus serta licin karena berlumpur. Di sebagian titik juga jalanan menjadi sempit serta terletak persis di samping jurang.
buat menggunakan jasa ojeg menuju pos Curug Malela, cukup bayar Rp 75.000 buat pulang pergi. Sesampainya di pos, petualangan menjadi lebih menantang.
Perjalanan kaki selama kurang lebih 1 jam akan membuat kalian serasa membintangi acara adventure. Dikelilingi oleh perbukitan yg hijau dengan udara yg sejuk, perjalanan menuju curug semakin menyenangkan.
Membelah sawah serta melewati lumpur nyaris memenuhi seluruh perjalanan. nggak terdapat salahnya buat mempersiapkan bekal minum serta makan di karenakan perjalanan ini jelas menguras fisik serta tenaga.
Serasa di Dunia lain
Sekitar setengah jam sebelum sampai di destinasi, keelokan curug ini sudah terlihat dari kejauhan. Debit airnya yg deras di atas bebatuan besar terlihat sangat mempesona.
Suaranya pun terdengar menenangkan jiwa. Bagaikan menuju ke bagian dunia yg lain, jauh dari bisingnya lalu lintas perkotaan. nggak mengherankan kalau bukan hanya curugnya yg mempesona serta membuat penasaran namun juga suguhan alam cantik sepanjang perjalanan.
Pesona curug ini semakin terlihat jelas saat jaraknya semakin dekat. Di bawah megahnya air yg terjun menuruni rangkaian bebatuan, terdapat sungai berbatu yg nggak kalah mempesona.
Batu-batu berukuran besar serta berwarna coklat nyaris memenuhi seluruh bagian sungai, seperti layaknya sungai hulu yg lain. Saking cantiknya, seperti nggak terdapat bosannya buat berulang kali mengambil foto.
Nah, kalau kondisi air nggak terlalu membahayakan, anda dapat menuruni bebatuan serta terletak lebih dekat dengan curug. Dari jarak yg lebih dekat, kemegahan curug ini semakin jelas. Dengan umur yg tentu sudah ribuan tahun, curug ini pasti sudah banyak mengundang decak takjub.
6 Curug Lain
kalau kalian masih merasa belum puas dengan hanya menghabiskan satu sampai tiga jam di curug, kalian dapat menginap di Desa Rongga.
wisma di desa ini masih tradisional yg disediakan oleh masyarakat setempat. Meskipun minim sarana namun menghabiskan malam di desa secantik Rongga tentu masih tetap menyenangkan. selepas puas mengunjungi Curug Malela, perjalanan dapat dilanjutkan dengan mengunjungi curug yg lain.
Kecamatan Rongga nggak hanya memiliki Curug Malela namun masih terdapat 6 curug lain di sepanjang kawasan. 6 curug yg lain masih dalam satu rangkaian serta posisinya terletak di bawah Malela. Berikut urutannya: Curug Malela, Katumiri, Manglid, Ngebul, Sumpel, Palisir serta Pamengpeuk.
Posisi Malela sebagai hulu membuat curug ini memiliki debit air yg paling deras terutama di musim penghujan. Nah, jadi terdapat baiknya buat lebih berhati-hati saat mengunjungi di curug ini selama musim penghujan.
nggak terdapat salahnya buat menunggu beberapa bulan sampai musim hujan reda demi keselamatan. Di waktu yg tepat, Malela bukan hanya satu-satunya curug yg dapat disinggahi di karenakan dalam satu hari dapat mengunjungi ke dua curug.
memikat bukan?