Galendo Ciamis, buah tangan Tatar Galuh yg semakin populer
apabila kalian jalan-jalan ke Ciamis, Jawa Barat, jangan lupa membeli buah tangan. terdapat beberapa produk khas tatar Galuh yg sudah banyak dikenal. Diantaranya dendeng, abon sapi serta yg paling unik adalah: Galendo Ciamis.
Ya, galendo. Penganan yg dihasilkan dari proses membuatan minyak kelapa ini memang identik dengan kota Ciamis.
Residu Pembuatan Minyak Kelapa
Galendo terbuat residu yg dihasilkan dalam proses pembuatan minyak kelapa atau disebut juga sebagai minyak keletik.Seperti diketahui, di masa lalu Ciamis adalah produsen kelapa terbesar di Jawa Barat. Orang yg berjasa mengembangkan kelapa di Ciamis adalah Raden Adipati Aria Kusumahdiningrat atau Kangjeng Prebu, Bupati Galuh Ciamis yg memerintah tahun 1839 – 1886.
Pemanfaatan buah kelapa yg paling banyak dipergunakan oleh masyarakat saat itu adalah dengan membuatnya menjadi minyak kelapa. Dulu, di Ciamis berdiri beberapa pabrik minyak kelapa yg cukup besar, salah satunya adalah bernama Gwan Hien yg dalam lidah orang Ciamis menjadi Guahin. namun kini nggak beroperasi lagi di karenakan kekurangan bahan baku serta terdesak oleh minyak sawit.
tutorial Membuat Galendo
Galendo diproduksi dengan tutorial merebus santan kelapa di atas wajan besar sampai mendidih sampai airnya menguap habis serta tersisa berupa serbuk kecoklatan. Biasanya proses ini memakan waktu berjam-jam. Tergantung banyaknya santan yg dimasak.
Serbuk kecoklatan yg tersisa setelah itu dipress buat memisahkan minyak dengan ampasnya. Minyak yg dihasilkan Demikianlah yg disebut minyak keletik, sedangkan ampasnya disebut galendo
Lebih Mahal dari Minyaknya
Awalnya, galendo adalah hasil sampingan di karenakan yg diproduksi serta dijual adalah minyaknya. namun di karenakan rasanya yg manis serta gurih, galendo dimanfaatkan juga buat penganan.namun kini, kondisinya berbalik. Harga galendo justru lebih mahal dari minyaknya.
Di Pasar Manis Ciamis, harga galendo mencapai Rp 55.000 per kilogram. Sedangkan minyak keletik yg dikemas dalam kemasan botol bekas air minum ukuran 0 mililiter dijual Rp15.000.Sementara di tingkat perajin, galendo dijual Rp 35.000 – Rp 40.000 per kilogram, serta minyak keletik Rp 12.000 – Rp 13.000.
Divariasikan
Dalam perkembangannya, selain dijual dengan rasa original atau asli, kini galendo juga divariasikan dengan Camilan lain.
misalnya, dikombinasikan dengan coklat oleh di karenakan itu menghasilkan rasa serta nama yg unik: galecok, atau galendo coklat (galecok dalam bahasa sunda berarti ngobrol dengan akrab).
terdapat juga galendo yg dikombinasikan dengan rasa stowberi serta lainnya. Meskipun begitu, konon Pembeli lebih menyukai rasa yg original.
Pembeli umumnya berasal dari Bandung, Cirebon, Garut serta sekitarnya yg menemukan buah tangan buat keluarganya.
semakin mudah dijumpai
Galendo enak dinikmati bersama secangkir teh panas atau kopi pahit. dapat juga dikombinasikan dengan dicocolkan di gula putih. untuk yg suka memasak, galendo juga dapat dijadikan bahan buat membuat kue atau masakan.
Dulu, buat membeli galendo kamu wajib mengunjungi ke sentra-sentra produksi minyak kelapa. misalnya kawasan Rungki serta Burujul, Kelurahan Cigembor, Kecamatan Ciamis.
namun kini buah tangan ini semakin mudah dijumpai. Salah satunya di Pasar Manis, yg adalah pasar tradisional terbesar di tatar Galuh. Biasanya, galendo dikemas dengan kemasan plastik atau anyaman bambu.
Atau juga di toko-toko penjual buah tangan, dengan kemasan yg sangat cantik. Beberapa penjual online juga sudah terdapat yg memasarkan galendo.
Hmmm… tertarik?